entah sampai tetes air hujan keberapa
harus kutunggu hadirmu
harus menanti dirimu
dalam senja yang tak lagi hangat ini
entah sampai detik jam keberapa
harus ku berdiri memandang sepi
yang hampa akan perginya dirimu
menyakitkan bukan?
menyayangi dia yang hatinya tak lagi untukmu
menanti dia yang datangnya hanya tuk sakitimu
menatap dia yang perginya memang tuk hadirkan air matamu
menyedihkan bukan?
tak bisa lupakan yang seharusnya dilupakan
menanti yang memang seharusnya ditinggalkan
dan menggenggam erat yang sudah seharusnya dilepaskan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar