Kamis, 22 Juni 2017

Jarak

Ternyata aku salah
Jarak, bukan hanya sekedar angka
Subuh ini aku tersadar
Kita pun tak cukup tangguh meluluhlantakkan ragu

Entah bagaimana aku mengungkapkan kecewa
Pada diriku, atau pada siapa saja
Yang bertanggung jawab pada perihnya rindu
Yang bertanggung jawab atas menyesalnya kehilanganmu

Ah, harusnya aku tau
Seberapa jauh kilometer yg harus kita tempuh
Hanya untuk sekedar menanyakan "sedang apa kamu?"
Hanya untuk sekedar memberi perhatian "sudah makan atau belum?"
Harusnya aku tau...

Selasa, 20 Juni 2017

Bukan Sengaja Pergi Untuk Dicari

Ada yg sengaja pergi bukan untuk dicari
Namun krn memang lelah menanti
Ada yg sengaja pergi bukan untuk menguji hati
ia tau menyayangi tak mungkin hanya sebercanda ini

Ada yg sengaja berlari tak hanya utk sekedar dikejar
Namun krn sia sia menunggu angan
Ada yg sengaja berlari tak hanya utk sekedar dinanti
Ia tau diamnya pun tak akan membuat seseorang bertahan pada satu hati

Kamis, 27 April 2017

Celoteh Malam

Ia telah sampai pada baris terakhir setiap katanya
Tak lagi bisa berucap meski hanya dengusan kesal
Lelah, batinnya.
Tak lagi bisa ia berharap pada apa yg ia cinta

Ah, andai setiap yg berharap tak bertemu kecewa
Pikirnya.
Sayangnya, apa yg tumbuh secara tak sengaja
Akan terpangkas habis pada akhirnya

Ia tak pernah mengira
Bahwa melihat kedip matanya saja akan semengecewakan ini
Bahwa melihat lambai tangannya saja akan menyesakkan ini

Ia mengerti sekarang
Mengapa tak pernah terlihat hadirnya
Mengapa tak pernah tercium harum parfumenya
Karna ia, tak pernah begitu berharga.

Minggu, 19 Maret 2017

Teruntuk: Kamu.

Bukannya sok suci, aku memang tidak ingin memaki
Mengataimu anj*ng, b*bi, s*pi
Bagaimanapun kau pernah singgah di hati
Meski sekarang rasanya kau tlah kupukul mati

Bagaimana mungkin, aku membenci sedangkan hati tak ingin
Tapi jangan khawatir, aku pun sadar diri
Bahwa yg pergi tak akan kembali
Bahwa yg menanti belum tentu memiliki

Senin, 06 Maret 2017

Bagaimana Denganku?

Lalu bagaimana denganku?
Yg bertahan dalam diamku
Yg mencintai tanpa kau tau
Yg menyayangi tak peduli seberapa lelahnya aku

Lalu bagaimana denganku?
Yg berharap meski tak dianggap
Yg bertahan meski tak terlihat
Yg merindu meski berakhir peluh

Tak peduli seberapa banyak rasaku padamu
Rasanya dirimu hanya menganggapku angin lalu
Berhembus begitu saja tanpa terasa hadirku
Dan ternyata,
Itu menyakiti hatiku

Minggu, 05 Maret 2017

Hari ini Berteman Sendu

Hari ini aku berteman sendu
Aku merindu dan kamu mengabaikanku
Aku ingin bertemu dan kamu meninggalkanku

Hari ini aku berteman sendu
Aku mencintaimu dan kau seakan tak tahu
Aku menyayangimu dan kau melepas genggamanmu

Hari ini aku menyerah akan rasaku
Bagaimana bisa aku merindukanmu
Sedangkan hatimu saja tak mungkin kusentuh
Bagaimana mungkin aku bermimpi memilikimu
Sedangkan pandangmu saja tak tertuju padaku

Sabtu, 04 Maret 2017

Yang Dulu

Tak habis rasanya membicarakanmu yang dulu
Bukan tak ingin menjalani hari esok bersamamu
Hanya saja,
Aku mencintaimu sebagai dirimu yang dulu

Tak habis rasanya merindukanmu yang dulu
Bercerita hingga tak lagi kudengar suaramu
Memandang harapan menatap hamparan langit biru
Bukan tak ingin kulanjutkan hidup bersamamu
Hanya saja,
Aku merindukanmu sebagai dirimu yang dulu

Kau tau betul bagaimana menghambanya aku pada rasamu
Kau tau betul bagaimana tertunduknya aku pada dirimu
Bukan tak ingin hanya memandang ke arahmu
Hanya saja,
Aku tak suka dengan dirimu yang baru

Jumat, 03 Maret 2017

Tidak Tahu Diri

Akhir akhir ini pikiranku tak pernah lepas tertuju pada namamu.
Entah bagaimana bisa.
Berhentilah berlari lari, berharap sana sini, padahal kau berpijak pada hal yg tak pasti
Coba buka matamu lain hari. mungkin malam ini kau tak lihat
siapa yg berjuang keras mendapati hatinya kau miliki. Tapi nanti, silahkan kau cari ketika ia tak lagi mengikuti tiap jalanan sepi yg kau jejakii
Ia tak pernah lelah menanti. Hanya terkadang, terlalu letih hanya melihatmu tersenyum pada orang yg bahkan sebenarnya tak pernah kau cintai. 'Ah ngayal!' ujarnya. Bagaimana bisa, ia memberanikan diri berkata seolah ia yg paling kau cintai.
Dasar, tidak tahu diri!

Kamis, 02 Maret 2017

Kamu Tumbuh dengan Baik

Berapa lama mata kita tak saling memandang?
ternyata tak lagi kulihat luka di matamu
Berapa lama muka kita tak saling bertatap?
ternyata tak kulihat lagi sedih pada raut wajahmu
Berapa lama senyum kita tak saling beradu?
ternyata senyummu masih semanis kala itu
Berapa lama tangan kita tak saling bertaut?
ternyata tak lagi kau cengkeram hal yg menyakitimu

Kamu tumbuh dengan baik. Meski matamu tak lagi memandang ke arahku
Kamu tumbuh dengan baik. Meski mati matian kau sembuhkan lukamu sendiri
Kamu tumbuh dengan baik. Meski tak lagi bisa kuhapus sedihmu
Kukira, kamu patah. Ternyata, aku salah.
Kamu tumbuh dengan baik. Meski kulihat tak lagi kau simpan kenangan yg tersisa

Selasa, 28 Februari 2017

Ketika...

Aku tidak ingin menyalahkanmu atas ketidakpastianmu
Aku pun tidak ingin menyalahkanku atas mengharapku pada rasamu
Hanya saja, aku merasa begitu menyakitkan
Ketika rinduku, hanya berbalas pada diammu

Aku tidak ingin memaksamu tetap tinggal
Jalani hari membosankan dengan orang membosanku sepertiku
Hanya saja, aku merasa begitu menyakitkan
Ketika berjuangku, hanya berbalas pada inginmu melepaskanku

Sabtu, 25 Februari 2017

Maaf

Maaf aku menjengkelkan. Selalu ingin tau bagaimana keadaanmu
Maaf aku menjengkelkan. Selalu ingin tau apa yg terjadi padamu
Maaf aku menjengkelkan. Tidak pernah mengerti bagaimana posisimu

Maaf aku membosankan. Selalu berusaha membuat lelucon meskipun kau tak pernah sekalipun tertawa karenanya
Maaf aku membosankan. Hanya memandang padamu tanpa peduli dg orang orang yg ingin mendekatiku
Maaf aku membosankan. Selalu berusaha ada di sisimu meskipun aku tau kau tak lagi ingin bersanding langkah denganku

Rabu, 25 Januari 2017

23:32

23:32
Sudah selarut ini dan aku masih terjaga. Diiringi deru angin, ibu jariku bermain dengan layar berwarna menentukan musik apa yg cocok menemani rinduku kali ini. Hingga pertengahan musik berputar, tak hilang pula anganku tentang dirimu. Ah, se-menyesakkan inikah rindu?
Sudah selarut ini dan mataku terbuka lebar. Kantuk seakan tak mau datang hingga jantungku berhenti berdetak tak karuan. Berapa hari sudah kau tak sejukkan hariku dengan senyummu? Ah, se-menjengkelkan inikah rindu?
Sudah selarut ini dan aku masih berpura pura puitis menulis sajak. Padahal yg kutulis, hanya sebagian rasa rinduku yg tak bisa kuungkapkan padamu. Bukan berlebihan, hanya saja aku baru sadar. Kalau menulis, jauh lebih mudah dibanding merindukanmu.